Tuntulah ilmu pengetahuan itu mulai dari buaian, sampai keliang lahat
Ilmu pengetahuan tanpa agama lumpuh, agama tanpa ilmu pengetahuan buta
Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina
 

Tata Nama Senyawa Biner

Minggu, 07 April 2013

A.     Senyawa biner (senyawa yang tersusun dari 2 unsur)
v  Senyawa ionik (logam dan nonlogam)
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penamaan senyawa ionik
1.     Penamaan dimulai dari nama kation logam, diikuti nama anion dari non logam. Untuk kation logam, dinamai dengan nama unsurnya, untuk anion non logam diberi akhiran ida
Contoh:
·         KH  : Kalium Hidrida
·         BaS  : Barium Sulfida
·         NaCl  : Natriun Klorida
2.     Senyawa yang terbentuk haruslah bermuatan netral.
Contoh: 
CuO
O bermuatan -2,
Cu bermuatan +2
Total muatan Cu dan O: -2 + (+2) = 0à Stabil
Maka, nama senyawa tersebut adalah Tembaga (II) Oksida
3.     Jika senyawa logam mempunyai lebih dari satu macam bilangan oksidasi , maka ada 2 cara  penamaan
a.     Logam ditandai dengan angka Romawi dibelakang nama logam (sistem Stock)
 Contoh:
FeO  : besi (II) oksida
Fe2O3  : besi (III) oksida
Cu2S  : tembaga (I) sulfida
CuS  : tembaga (II) sulfida
b.     Logam dengan bilangan oksidasi rendah memakai nama latin  yang berakhiran -o, dan
logam dengan valensi tinggi memakai nama latin dengan berakhiran –i. (sistem akhiran)
  Contoh:            
FeO  : ferro oksida
Fe2O3  : ferri oksida
Cu2S  : cupro sulfida
CuS  : cupri sulfida


v  Jika senyawa kovalen (non logam-non logam)
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penamaan senyawa ionik
1.     Penamaan senyawa mengikuti urutan berikut:
Bi – Si – As – C – P – N – H – S – I –  Cl – O –F
2.     Jika senyawa non logam mempunyai lebih dari satu macam bilangan oksidasi , maka ada 2 cara  penamaan
a)     Memakai valensi (bilangan oksidasi) angka Romawi (SISTEM STOCK)
Contoh:             
N2O  :  nitrogen (I) oksida
NO  : nitrogen (II) oksida
N2O3  : nitrogen (III) oksida
b)     Jumlah masing-masing atom dalam senyawa ditandai dengan awalan   bahasa Yunani (SISTEM AWALAN)
 mono        =  1,                        heksa     =  6
di                 = 2,                         hepta      = 7
tri                 = 3,                         okta        = 8
tetra            = 4,                         nona       = 9
penta          = 5,                         deka       = 10.
Contoh  
N2O  : dinitrogen oksida
N2O3  : dinitrogen trioksida
PCl5  : phospor pentaoksida
v  Penamaan Asam-asam Biner
Ada segolongan senyawa biner kovalen yang dalam keadaan tertentu dapat melepaskan ion-ion hidrogen (H+) sehingga senyawa tersebut dikenal sebagai suatu ‘asam’. Asam-asam biner penting sangat terbatas jumlahnya. Penamaannya berdasarkan gabungan dari awalan ‘hidro’ dengan nama bukan logam yang diberi akhiran ‘at’.
Contoh:
HF asam hidrofluorat (asam fluorida)
HBr asam hidrobromat (asam bromat)
H2S asam hidrosulforat (asam sulfida)
v  Nama senyawa yang sudah umum tidak menggunakan aturan IUPAC
contoh:  
H2O  : air
NH3  : amoniak
NaCl  : garam dapur


_____sincerely______

0 komentar:

Posting Komentar