Sifat-sifat Sistem Periodik unsur
adalah sifat-sifat yang ada hubunganya dengan letak unsur pada sistem
periodik. Sifat-sifat tersebut berubah dan berulang secara periodik
sesuai dengan perubahan nomor atom dan konfigurasi elektron.
Jari-jari atom
Jari-jari atom merupakan jarak elaktron
terluar ke inti atom dan menunjukan ukuran suatu atom. Jari-jari atom
sukar diukur sehingga pengukuran jari-jari atom dilakukan dengan cara
mengukur jarak inti antar dua atom yang berikatan sesamanya.
Dalam suatu golongan, jari-jari atom
semakin ke atas cenderung semakin kecil. Hal ini terjadi karena semakin
ke atas, kulit elektron semakin kecil. Dalam suatu periode, semakin ke
kanan jari-jari atom cenderung semakin kecil. Hal ini terjadi karena
semakin ke kanan jumlah proton dan jumlah elektron semakin banyak,
sedangkan jumlah kulit terluar yang terisi elekteron tetap sama
sehingga tarikan inti terhadap elektron terluar semakin kuat.
Energi ionisasi
Jika dalam suatu atom terdapat satu
elektron di luar subkulit yang mantab, elektron ini cenderung mudah
lepas supaya mempunyai konfigurasi seperti gas mulia. Namun, untuk
melepaskan elektron dari suatu atom dperlukan energi. Energi yang
diperlukan untuk melepaskan elektron dari suatu atom di namakan energi ionisasi. Dalam
suatu periode semakin banyak elektron dan proton gaya tarik menarik
elektron terluar dengan inti semakin besar (jari-jari kecil) Akibatnya,
elektron sukar lepas sehingga energi untuk melepas elektron semakin
besar. Hal ini berarti energi ionisasi besar.
Jika jumlah elektronnya sedikit, gaya
tarik menarik elektron dengan inti lebih kecil (jari-jarinya semakain
besar). Akibatnya, energi untuk melepaskan elektron terluar relatif
lebih kecil berarti energi ionisasi kecil.
Unsur-unsur yang segolongan : energi
ionisasi makin ke bawah makin kecil, karena elektron terluar akin jauh
dari inti (gaya tarik inti makin lemah), sehingga elektron terluar makin
mudah di lepaskan.
Unsur-unsur yan seperiode : energi ionisai pada umumnya makin ke kanan makin besar, karena makin ke kanan gaya tarik inti makin kuat.
Kekecualian :
Unsur-unsur golongan II A
memiliki energi ionisasi yang lebih besar dari pada golongan III A, dan
energi ionisasi golongan V A lebih besar dari pada golongan VI A.
Keelektronegatifan
Kelektronegatifan adalah kemampuan
suatu atom untuk menarik elektron dari atom lain. Faktor yang
mempengaruhi keelektronegatifan adalah gaya tarik dari inti terhadap
elektron dan jari-jari atom.
Unsur-unsur yang segolongan :
keelektronegatifan makin ke bawah makin kecil, karena gaya taik-menarik
inti makin lemah. Unsur-unsur bagian bawah dalam sistem periodik
cenderung melepaskan elektron.
Unsur-unsur yang seperiode :
keelektronegatifan makin kekanan makin besar.keelektronegatifan
terbesar pada setiap periode dimiliki oleh golongan VII A (unsur-unsur
halogen). Harga kelektronegatifan terbesar terdapat pada flour (F) yakni 4,0, dan harga terkecil terdapat pada fransium (Fr) yakni 0,7.
Harga keelektronegatifan penting untuk
menentukan bilangan oksidasi ( biloks ) unsur dalam sutu senyawa. Jika
harga kelektronegatifan besar, berati unsur yang bersangkutan cenderung
menerim elektron dan membentuk bilangan oksidasi negatif. Jika harga
keelektronegatifan kecil, unsur cenderung melepaskan elektron dan
membentuk bilangan oksidasi positif. Jumlah atom yang diikat bergantung
pada elektron valensinya.
Sifat Logam
Sifat-sifat unsur logam yang spesifik, antara lain : mengkilap,
menghantarkan panas dan listrik, dapat ditempa menjadi lempengan
tipis, serta dapat ditentangkan menjadi kawat / kabel panjang.
Sifat-sifat logam tersebut diatas yang membedakan dengan unsur-unsur
bukan logam. Sifat-sifat logam, dalam sistem periodik makin kebawah
makin bertambah, dan makin ke kanan makin berkurang.
Batas unsur-unsur logam yang terletak
di sebelah kiri dengan batas unsur-unsur bukan logam di sebelah kanan
pada system periodic sering digambarkan dengan tangga diagonal bergaris
tebal.
Unsur-unsur yang berada pada batas antara logam dengan bukan logam menunjukkan sifat ganda.
Kereaktifan
Reaktif artinya mudah
bereaksi. Unsur-unsur logam pada system periodik, makin ke bawah makin
reaktif, karena makin mudah melepaskan elektron. Unsur-unsur bukan
logam pada sistem periodik, makin ke bawah makin kurang reakatif,
karena makin sukar menangkap electron.
Kereaktifan suatu unsur bergantung pada
kecenderungannya melepas atau menarik elektron. Jadi, unsur logam yang
paling reatif adalah golongan VIIA (halogen). Dari kiri ke kanan dalam
satu periode, mula-mula kereaktifan menurun kemudian bertambah hingga
golongan VIIA. Golongan VIIA tidak rekatif. Kecenderungan berbagai
sifat periodik unsur-unsur periode ketiga diberikan pada gambar di
bawah ini
Afinitas Elektron
Afinitas elektron ialah energi yang dibebaskan atau yang diserap apabila suatu atom menerima elektron.
Jika ion negatif yeng terbentuk
bersifat stabil, maka proses penyerapan elektron itu disertai pelepasan
energi dan afinitas elektronnya dinyatakan dengan tanda negative. Akan
tetapi jika ion negative yang terbentuk tidak stabil, maka proses
penyerapan elektron akan membutuhkan energi dan afinitas elektronnya
dinyatakan dengan tanda positif. Jadi, unsur yang mempunyai afinitas
elektron bertanda negatif mempunyai kecenderungan lebih besar menyerap
elektron daripada unsur yang afinitas elektronnya bertanda positif.
Makin negative nilai afinitas elektron berarti makin besar
kecenderungan menyerap elktron.
Dalam satu periode dari kiri ke kanan,
jari-jari semkain kecil dan gaya tarik inti terhadap elektron semakin
besar, maka atom semakin mudah menarik elektron dari luar sehingga
afinitas elektron semakin besar.
Pada satu golongan dari atas ke bawah,
jari-jari atom makin besar, sehingga gaya tarik inti terhadap elektron
makin kecil, maka atom semakin sulit menarik elektron dari luar,
sehingga afinitas elektron semakin kecil.
_____sincerely_____
0 komentar:
Posting Komentar